JARAK: Komnas Ham Kenapa Lebih Bela Begal & Teroris Ketimbang Polisi

oleh
oleh

Jakarta – Ratusan massa tergabung dalam Jaringan Aktivis Jakarta Raya (JARAK) berunjuk rasa di depan Komnas Ham Jalan Latuharhari Menteng Jakarta Pusat, Rabu (8/8/2018).

Mereka meminta Komnas Ham untuk bersikap adil terhadap pelaku pelanggaran ham dan tidak mendiskreditkan Polri yang notabene telah bekerja keras mengamankan situasi dan ancaman kejahatan jalanan dan terorisme.

“Komnas ham harus adil jangan menutup sebelah mata. Polri sedang bekerja maksinal mengamankan situasi dari kejahatan jalanan yaitu begal dan terorisme yang meresahkan masyarakat,” tegas Koordinator aksi Donny M saat berorasi.

Apalagi, kata Donny, aparat Kepolisian kini tengah berkonsentrasi mengamankan secara maksimal even internasional ‘Asian Games 2018’. Maka itu, pihaknya menyatakan sangat mendukung Polri untuk bertindak tegas pada pelaku kejahatan kriminal dan terorisme.

“Wahai Komnas Ham janganlah kau jadi penghambat tegaknya hukum di Indonesia. Begal-begal akan semakin tertawa jika dibela Komnas Ham,” tuturnya.

Lebih lanjut, Donny mengaku mendapatkan keluhan itu dari masyarakat yang merasa resah dengan aksi begal. Pelaku-pelaku tersebut tidak segan-segan melukai bahkan menghilangkan nyawa para korbannya.

“Jangan biarkan nyawa berjatuhan akibat ulah keberingasan pelaku begal. Polisi saja jadi sasaran korban, bagaimana dengan masyarakat kalau tidak ditindak secara tegas. Harusnya Komnas Ham beri pengecualian demi kepentingan masyarakat banyak,” bebernya.

Dia pun menyebutkan beberapa fakta yang terjadi diantaranya adalah kejadian BOM Sarinah, penembakan oleh teroris terhadap anggota Polisi yang tewas di Jakarta, gugurnya 5 anggota Polisi dalam kejadian kerusuhan MAKO Brimob yang disebabkan oleh pelaku bengis para teroris, dan aksi Bom Bunuh diri di Polresta Surabaya serta yang terakhir tewasnya 2 anggota
kepolisian saat pengamanan Pilkada di Papua yang disebabkan oleh kelompok separatis.

“Komnas ham jangan terus-terusan bela pelaku kriminal dan terorisme. Harusnya dukung kinerja Polisi yang bersusah payah dan punya kewajiban memberikan rasa aman kepada masyarakat,” sebut dia.

Dia melanjutkan bahwa fakta dilapangan bahwa Polisi dalam menjalankan tugasnya tidaklah mudah untuk menangkap pelaku tindak kejahatan kriminal dan teroris. Karena penjahat ini sudah siap membunuh siapa saja yang menghalangi tindak kejahatan mereka.

“Hal ini perlu digaris bawahi oleh Komnas Ham, mau berapa banyak lagi jatuh korban nyawa masyarakat karena ulah biadab pelaku kriminal dan teroris? Ingat bahwa negara tidak boleh kalah dari kriminalitas dan terorisme,” paparnya.

“Komnas Ham jangan pakai kacamata kuda dalam penegakan hukum di Indonesia. Jangan diskriminasikan Polisi. Polisi juga manusia dan punya hak asasi,” tambahnya.

Lebih jauh, Donny menuturkan bahwa perlunya pengamanan maksimum jelang Asian Games 2018 dan Pilpres 2019. Didalam perhelatan asian games sangat diperlukan sekali pengamanan maksimum karena ajang asian games merupakan bentuk ajang olahraga bergengsi di mata dunia.

“Tanggungjawab kita bersama untuk menyukseskan asian games 2018 dan Pilpres 2019. Di Indonesia jangan boleh lengah dalam hal keamanan, apalagi menyangkut marwah Negara kita di mata Dunia Internasional,” kata dia lagi.

“Kami mendukung sukseskan Asian Games dengan pengamanan maksimum. Sukseskan Asian Games dan Pilpres 2019,” pungkasnya.

Dalam kegiatan tersebut, massa juga membawa alat peraga berupa spanduk dan poster bertuliskan “Komnas Ham jangan berlindung dan bertopeng mengatasnamakan penegakan ham. Sementara ada Ham anak Bangsa dan Masyarakat Lainnya yang Tertindas Serta Terlupakan”, “Ada Apa dengan Komnas Ham … ? Polisi Dibunuh dengan Sadis, Komnas Ham Diam… !! Mantan Anggota Komnas Ham (NP) Justru Bela HTI.. Please dech.. Komnas Ham”, “Kantor Manusia Setentah Dewa Maju Tak Gentar Membela yang Bayar Komnas Ham Mitra Kerja HTI”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.