Beritaasatu.com – Pertempuran sengit dilaporkan terjadi di sebuah kota utama Ukraina, Debaltseve, meskipun gencatan senjata telah disepakati minggu lalu.
Para pemberontak mengatakan mereka sudah menguasai sebagian besar Debaltseve, sebuah kota pusat transportasi, tetapi pemerintah mengatakan mereka masih bertahan di sana.
Para pengamat internasional yang ditugaskan memantau genjatan senjata di sana tidak bisa memasuki kota.
Sementara itu Ukraina menuduh kelompok separatis melanggar gencatan senjata dan mengatakan bahwa harapan akan perdamaian kini dihancurkan.
Di sebuah konferensi pers, juru bicara kepresidenan Valery Chaly menyerukan agar para peserta perundingan Minsk, para anggota Uni Eropa dan NATO untuk memprotes keras aksi-aksi para pemberontak.
Sebelumnya, kedua pihak belum menarik mundur persenjataan berat, meskipun gencatan senjata memutuskan batas waktunya adalah hari Senin kemarin (16/02).
Kedua pihak diberi waktu sampai dua hari setelah gencatan senjata terbaru ini diberlakukan guna memulai penarikan senjata.
Seorang juru bicara untuk Republik Rakyat Donestsk yang memproklamasikan sendiri mengatakan kepada kantor berita Rusia, Interfax, bahwa kantor polisi dan stasiun kereta di Debaltseve sudah mereka kuasai. (bbc)