Beritaasatu.com – Seorang wartawan majalah satir Charlie Hebdo yang selamat dari penyerangan mengaku senang karena Obama tak hadir pada saat demo damai yang dihadiri pimpinan dunia dan sejuta orang di Perancis, tiga pekan lalu.
Laurent Leger, yang bekerja sebagai wartawan investigasi di majalah tersebut mengatakan, Presiden Obama tak layak bergabung karena pemerintahannya sering membungkam kebebasan pers di Amerika.
“Saya senang karena dia (Obama) tak datang pada acara itu. Pemerintahannya mutlak berisi skandal,” katanya sebagaimana dikutip dari Huffington Post.
Leger menambahkan, menurut sebuah laporan dari Komite Perlindungan Wartawan di Amerika yang dirilis pada 2013, pemerintahan Obama dianggap mengobarkan perang terhadap upaya media untuk memberikan informasi kepada publik. “Sejak pemerintahan Nixon, pemerintahannya mengendalikan kebocoran informasi dengan cara yang paling agresif,” Leger menambahkan.
Menurut wartawan yang berhasil selamat dari tembakan brutal di kantornya itu, selama pemerintahan Obama, Departemen Kehakiman Amerika Serikat telah menuntut delapan whistleblower. Jumlah ini dua kali lebih banyak dibandingkan seluruh kasus yang terjadi pada masa pemerintahannya yang berbeda-beda.