Beritaasatu – Pemberian salib dengan kombinasi simbol komunis palu dan arit kepada Paus Fransiskus di Bolivia memicu perdebatan diantara kalangan Katolik.
Salib tersebut merupakan pemberian Presiden Bolivia Evo Morales yang berasal dari partai sayap kiri.
Salah seorang uskup Katolik menyatakan Morales telah “memanipulasi Tuhan”.
Interprestasi yang berbeda muncul atas reaksi Paus Fransiskus terhadap hadiah tersebut. Tetapi Vatikan meredakan ‘kehebohan’ tersebut.
Juru bicara Vatikan, Federico Lombardi, mengatakan ekspresi Paus tampak terkejut karena mendengar asal usul hadiah tersebut.
“Bagaimanapun saya tidak berpikir untuk menaruh simbol ini di altar Gereja,” tambah dia.
Reaksi keras disampaikan oleh uskup Spanyol Jose Ignacio Munilla, yang berkicau di Twitter :”Arogansi yang besar adalah memanipulasi Tuhan untuk ajaran ideologi atheis.”
Ini merupakan sebuah provokasi, sebuah gurauan,” kata uskup Bolivia Gonzalo del Castillo, seperti diberitakan kantor berita AFP.
Kemarahan juga disampaikan melalui halaman Facebook Kantor Berita Catholic,” Tidak sederhana itu mengabungkan Komunisme dengan Kristiani!” kata seorang pengguna media sosial.