Aksi Jumat Keramat, Demonstran Desak Ka Lapas Cipinang Dipindahkan ke Nusa Kambangan ! Ini Alasannya

oleh
oleh

JAKARTA – Ratusan massa tergabung dalam Pergerakan Rakyat Demokrasi Indonesia (Perak Demokrasi) menggelar aksi demo Jumat Keramat di depan Rutan Cipinang Jakarta Timur, Jumat (8/2/2019).

Mereka membawakan karangan bunga bertuliskan “Turut berduka cita, atas matinya hukum dan integritas di Lapas Cipinang”. Para pendemo itu mendesak mundur Kalapas Cipinang dan oknum pejabat-pejabat Lapas Cipinang yang diduga memberikan kemudahan akses dan fasilitas mewah bagi Narapidana Narkoba Haryanto Chandra.

“Copot segera Ka Lapas Cipinang, bila perlu pindahkan ke Lapas Nusa Kambangan,” tegas Koordinator aksi Aris.

Lebih lanjut, Aris meminta kepada pihak terkait khususnya Kepolisian, Kejaksaan maupun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memeriksa, mengaudit, sidak dan membongkar dugaan fasilitas mewah kepada napi narkoba. Ia mengaku miris masih adanya narapidana yang mendapat fasilitas mewah dan dilindungi oleh oknum petugas Lapas itu sendiri.

“Kami sangat kecewa, seorang napi narkoba justru diberikan kenyamanan dengan fasilitas super mewah di sel nya. Problem ini menjadi kecemburuan sosial,” tuturnya.

Aris juga mengingatkan bahwa didalam Pasal 4 Permenkumham No 6 Tahun 2013 Narapidana dilarang, pertama, melengkapi kamar hunian dengan alat pendingin, kipas angin, televisi, dan/atau alat elektronik lainnya. Kedua, memiliki, membawa dan/atau menggunakan alat elektronik, seperti laptop atau komputer, kamera, alat perekam, telepon genggam, pager, dan sejenisnya.

“Dan terakhir, melakukan pemasangan instalasi listrik di dalam kamar hunian. Sangat parah kenapa disulap dengan pelayanan ala Hotel ber Bintang 5 bagi para penjahat ini,” sebutnya.

Selain berunjuk rasa di depan Rutan Cipinang, massa aksi juga menyambangi Kemenkumham agar bersikap tegas mengurusi Lapas-Lapas yang ada di Indonesia, khususnya Rutan Cipinang. Seharusnya, kata dia, jika ada Narapidana dengan label kejahatan Luar Biasa dikirm ke Lapas isolasi seperti Lapas Nusakambangan.

“Jangan omong doang, stop beri akses fasilitas mewah kepada para narapidana. Jika Menteri Yasonna Laoly tak berani tegas, maka sebaiknya mundur dari jabatanmu fokus saja dengan pencaleganmu. Daripada kerja gak becus mengurusi permasalahan Lapas di Indonesia,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.