Aktivis 98: Petisi Copot Kabareskrim Buwas Tak Nyambung

oleh
oleh

Willy PrakarsaBeritaasatu – Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (Jari 98) mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia khususnya warga Jakarta untuk memberikan dukungan kepada Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian dan jajarannya yang berhasil sukses menangkap 360 kg narkotika jenis Sabu dari jaringan Internasional baru-baru ini.

“Kesuksesan ini layak di apresiasi. Publik pun harus dukung Polri sebagai penegak hukum,” tegas Ketua Presidium Jari 98 Willy Prakarsa saat ditemui di Bumbu Desa Cikini Menteng Jakarta, Rabu (22/7/2015).

Menurut dia, pengungkapan itu sama halnya Tito bersama anak buahnya telah menyelamatkan 1,8 juta jiwa dari bahaya laten barang haram tersebut.

“Kami mendukung Polri sebagai penegak hukum untuk berani siap pasang badan berperang melawan narkoba demi generasi anak cucu kita dimasa yang akan datang,” ungkapnya.

Lebih lanjut, aktivis 98 itu menyoroti sejumlah kelompok massa yang mengeluarkan petisi desak Presiden Jokowi untuk mencopot Budi Waseso (Buwas), sebagai Kabareskrim Mabes Polri. Willy pun menyarankan agar Buwas tidak gentar, justru agar lebih garang untuk menegakkan hukum tanpa pandang bulu. 

“Kita dukung proses hukum yang sedang berlangsung dan tidak ada hubungannya dengan Bapak Presiden RI, Bareskrim Polri hanya menangani kasus yang dilaporkan oleh Sarpin Rizaldi. Petisi mereka itu tidak nyambung,” bebernya.

Dikatakannya, petisi “Copot Kabareskrim Budi Waseso” merupakan bentuk intervensi terhadap penegakan hukum yang sedang berlangsung dan rentan untuk dimanfaatkan oleh pihak pihak tertentu untuk melemahkan Polri dan akan membuat keruh suasana yang sudah berjalan dengan baik.

“Tangkap saja para pelaku intervensi hukum yang tengah berperkara oleh karena telah berani menghalangi penyidikan,” katanya.

Selama ini tanpa disadari, kata Willy, justru institusi Polri yang kerap di kriminalisasi atas nama publik. Buktinya tiap penanganan perkara selalu saja ada yang intervensi. 

“Sekarang saatnya Polri tidak perlu sungkan-sungkan tangkap para pelaku intervensi hukum tersebut dengan menghalangi penyidikan dan penyelidikan. Tanpa hukum dan sadar hukum, lambat laun negeri ini akan menjadi negeri barbar,” ujarnya.

Lebih jauh, Willy mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia mengucapkan terimakasih kepada Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti beserta para jajarannya yang mampu menciptakan rasa aman, bersama kerja keras Anggota Polri selama ini yang rela mengabdikan dirinya sebagai pengayom, pelindung dan pelayan masyarakat.

“Hanya Allah SWT yang membalasnya. Teruskan berjuang sebagai penegak hukum,” tukasnya. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.