Beritaasatu – Anggota panitia seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK) Yenti Ganarsih menduga ada yang tidak beres dalam penerbitan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) jika dilihat dari kasus yang menjerat dua pimpinan KPK non aktif, Abraham Samad dan Bambang Widjojanto.
Menurut Yenti, Polri telah mengingkari apa yang menjadi keputusannya.
“Yang mendaftarkan berarti sudah clear. Berarti yang salah SKCK nya dong?,” kata Yenti, Selasa (7/7/2015).
Lebih lanjut, Yenti mengaku bingung dengan sikap kepolisian yang masih menjerat Samad Cs dengan kasus yang lama.
“Polisi kan sudah menyatakan nggak ada catatan polisi. Kecuali setelah menjabat dia baru berperkara,” tukasnya.
Untuk diketahui, SKCK merupakan salah satu syarat yang harus diajukan para calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pelampiran SKCK bertujuan agar calon pimpinan KPK memiliki track record yang baik di kepolisian.
