Penyebab Terjadinya Korupsi, Kurangnya Keteladanan Pemimpin Negara

oleh
oleh
Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

Beritaasatu – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali membeberkan penyebab terjadinya korupsi yakni kurangnya keteladanan pemimpin negara yang bersih. Padahal, di Indonesia memiliki contoh pemimpin yang bersih, yakni Bung Hatta.

“Bung Hatta itu, mau beli sepatu saja dia harus menyisihkan gajinya. Sekarang, ada penegak hukum yang merayakan pernikahan anaknya sampai Rp 32 miliar, dia malah mempertontonkan kekayaan dan kekuasaan,” beber Johan.

Bukan hanya itu, kata Johan, ada juga faktor lainnya ialah komitmen pemerintah di segala unsur. “Masih ada koruptor yang masa hukumannya jauh dari putusan palu hakim persidangan,” sebut dia.

Lebih lanjut, Johan menyoroti rencana revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK. Kata Johan, apa yang menjadi poin revisi bukan menguatkan lembaga antirasuah, melainkan melemahkan.

“Mereka yang menyetujui tidak memiliki komitmen memberantas korupsi secara sistematis,” tukasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.