Harga BBM Turun, Rizal Ramli Ucapkan Terima Kasih ke Jokowi

Ekonomi18 Dilihat

rizal ramli 2Jakarta, beritaasatu.com – Mantan Menteri era Gus Dur dan juga ekonom Rizal Ramli melalui akun twitternya  @ramlirizal,mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi yang sudah menurunkan harga BBM.

“Saya ucapkan selamat kepada Presiden Jokowi, yang menyambut keinginan rakyat dan anjloknya harga minyak mentah di dunia ($55/brl), dengan menurunkan harga BBM Premium dari Rp 8500 menjadi Rp 7600,” kicau Rizal Ramli, Kamis (1/1/2015).

Koreksi harga BBM oleh Jokowi, ujar Rizal Ramli sangat tepat karena harga minyak mentah dunia anjlok dari $105 ke $55/barel. Selain itu, kenaikan harga BBM Rp 2000 yang lalu sangat “kesusu” dengan argumen asal-asalan karena Pejabat Asal Jeplak” (PAJ) dan “pokoke BBM naik” .Jokowi terlalu percaya dengan saran PAJ.

“Dengan harga Rp 7600, pemerintah sebetulnya sudah untung Rp 200 hingga Rp300. Golongan menengah ke bawah secara tidak langsung subsidi pemerintah dan infrastruktur. Seharusnya, konsumen menengah atas, Patamax dan Patamax Plus, harus ikut membayar lebih mahal melalui pajak BBM,” saran Rizal Ramli.

Salah satu esensi dari ekonomi konstitusi, sambung Rizal Ramli lagi,  adalah prinsip “burden and benefit sharing” atau “shared economy”. Artinya, beban ekonomi ditanggung bersama sesuai kemampuan, yang lebih mampu membayar lebih mahal, yang tidak mampu dilindungi atau membayar lebih sedikit.

Pemerintah neoliberal, katanya lagi, mengabaikan prinsip “cost sharing” dan “shared economy”. Mereka anti prinsip subsidi silang, hanya mengandalkan hitungan-hitungan finansial, mengabaikan dampak sosial dan ekonomis.

“Tidak memahami bahwa finansial hanya sub-sistem dari hitungan ekonomis. Pemerintah neoliberal mengabaikan prinsip “cost sharing” pada kebijakan harga BBM. Golongan menengah ke bawah (86 juta pengendara sepeda motor, 3 juta angkot dan 2,2 juta nelayan) harus membayar lebih mahal, sementara gol menengah atas tidak mengalami kenaikan harga,” pungkas Rizal Ramli.

Komentar